Thursday, November 20, 2008

Elemen Blockquote Dalam Web Design

Blockquote merupakan elemen dari html yang telah lama ada dan masih tetap banyak digunakan meskipun efek penampilan visual dari elemen pada web browser terkini tidak banyak berubah sejak pertama kali diperkenalkan pada web browser generasi awal tetapi bagaimana web designer memakainya telah jauh berkembang dari maksud awal penggunaannya.

Secara harafiah blockquote dimaksudkan untuk menyajikan ulang secara utuh sebagian isi dari halaman web yang diterbitkan atau disajikan tempat lain entah dari situs yang berbeda, halaman web yang berbeda pada situs yang sama maupun pada halaman web yang sama dalam bentuk “block” yang terpisah secara visual dari isi halaman tersebut.

Berpedoman pada fungsinya yang sederhana ini, hampir semua web browser mempresentasikannya secara sederhana pula yaitu dengan memberikan jarak sebesar 36 pixel disebelah kiri dan kanan pada teks yang diberikan elemen Pada awal perkembangan internet, penggunaan elemen ini banyak diabaikan karena penampakan visualnya.

Seiring dengan hingar bingarnya visual efek dari halaman web maka elemen ini secara ironis mulai banyak digunakan bahkan dipandang sama dengan elemen hanya karena semata-mata mereka berdua memiliki tampilan visual yang sama dan bahkan lebih populer untuk digunakan karena lebih singkat dan cepat untuk ditulis.

Tetapi bagi web designer yang sangat menjaga dengan kualitas coding html menemukan bahwa HTML validation seperti W3C menganggap penggunaan elemen ini salah karena sebenarnya ini dimaksudkan untuk berada didalam elemen atau definition list. Tidak seperti kembaran visualnya, elemen dapat digunakan dimana saja sehingga secara lambat laun menjadi pilihan bagi para web designer untuk menampilkan efek visual yang diinginkan.

Dominasi dari elemen ini semakin populer dengan munculnya CSS (cassading style sheet), dimana akhirnya designer dapat dengan mudah merubah presentasi visual dari ini dan menampilkannya dimana saja dengan format yang sama.

Lebih lanjut mengenai fungsi tambahan blockquote: Elemen Blockqoute Yang Dulu Diabaikan

Tuesday, November 4, 2008

93 Tahun Arie Smit

Seniman Adrianus Wilhelmus Smit, pria kelahiran Belanda ia 93 tahun lalu, masih beraktifitas di tas kanvas di perkampungan seniman Ubud.”Dalam kesehariannya masih tetap melukis meskipun tidak se-enerjik masih muda,” kata Pemilik Museum Neka di Ubud, Pande wayan Suteja Neka Minggu. Menurut dia, karya-karya Arie Smit mempunyai ciri khas yakni perpaduan warna-warna cerah yang harmonis yang disebut “Young Artist”.

Seniman asing yang telah menetap di Bali sejak tahun 1963 atau 45 tahun silam, ketika masih enerjik mempunyai semangat juang yang tinggi untuk mengajarkan masyarakat Desa Penestan, Ubud, Gianyar berkreativitas di atas kanvas maupun menciptakan karya seni dalam bentuk patung.

Arie Smit yang pernah belajar melukis di Akademy of Art, Rotterdam, Belanda tahun 1938 tanpa putus asa “mencetak” seniman Bali, khususnya Ubud dalam menghasilkan karya seni tetap memegang teguh nilai-nilai tradisi dan budaya Bali.

Dalam aktivitas kesehariannya sosok seniman yang pernah mendapat anugrah mendapat anugrah “Lempad Prize” itu dikenal sebagai pelukis memuja “alam lewat warna”, yang dimanifestasikan dengan kemurnian jiwa seorang penjelajah. Karya-karya seni hasil ciptaan Arie Smit menjadi koleksi beberapa museum di dalam dan luar negeri.

Museum Neka memiliki salah satu ruangan yang khusus mengoleksi 60 karya Arie Smit, bagian dari koleksi seluruhnya 312 lukisan, disamping hampir 250 koleksi keris pusaka

  ©Blogspot Design By Pensil Warna Design.

TOPO