Tuesday, March 3, 2009

Panggung Zebra Cross Dalam Design Tarian

Beberapa penari menggunakan pakaian sama: kemeja putih dililit pita hitam, celana legging motif belang, dan penutup kepala warna hitam putih. Saat lampu hijau menyala, mobil melaju menerjang jalan. Mereka terdiam dan sabar menunggu. Begitu lampu merah menyala, segera mereka melakukan aksi design tarian mereka. Ada yang melenggang, berjingkrak, dan meliuk.

Semua itu mereka lakukan di atas design garis zebra cross untuk menyeberang jalan di perempatan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat sore lalu. Mereka menari sambil membawa tanda verbodden atau stop di tangan masing-masing. Z.C (zebra cross)--begitu judul tari garapan seniman design Solo, Boby Ari Setyawan ini--mencuri perhatian pengendara mobil dan pejalan kaki.

Itu adalah bagian dari Gelar Koreografi Kota, yang mementaskan tari di tempat-tempat umum. Acara ini melibatkan empat kareografer dan sejumlah penari yang pentas di tempat berbeda. "Saya mencari hal baru, gerak diolah untuk ekspresi seniman design dan mewakili kegelisahan terhadap sekeliling," ujar Boby, pria kelahiran Klaten 26 tahun lalu.

Selama sebulan, Boby mencoba karyanya di Solo. "Saya tertantang membawa karya ini ke Jakarta di masa sibuk, seusai jam kantor," katanya.

Karya design itu diambil dari tembang dolanan Jawa yang sering didendangkan semasa Boby kecil. "Ada syair tentang ajaran kedisiplinan di jalan raya, saya ubah agar diselaraskan dengan situasi Kota Jakarta kini," kata peraih design koreografer dan penari terbaik di Bandar Serai Award 2003-2004 tersebut.

  ©Blogspot Design By Pensil Warna Design.

TOPO